Jumat, 30 Desember 2011

LINGKUNGAN HIDUP DAN MASYARAKAT MADANI YANG BERDEMOKRASI

Muhammad Adzanul Hafidzh


Sang pencipta telah menciptakan seluruh isi bumi untuk menyejahterakan makhluk ciptaannya terutama manusia. Banyak sekali sumber daya alam yang memiliki kegunaan yang sangat luar biasa. Indonesia yang merupakan negara yang letaknya strategis diapit oleh dua samudera dan dua benua memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah. Logam mulia yang memiliki nilai tinggi, minyak bumi, rempah-rempah, mineral hanya sebagian kecil sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Sumber daya alam inilah selalu menjadi sumber devisa negara. Namun sayang kekayaan ini tidak dimanfaatkan secara baik. Sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia masih belum mampu mengolah bahan-bahan mentah tadi menjadi barang jadi. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan asing yang mengambil alih lahan yang memiliki kekayaan yang banyak untuk dimanfaatkan. Bahkan sering juga terjadi penyimpangan seperti melakukan illegal logging yang menyebabkan banyak sekali dampak yang berbahaya bagi lingkungan hidup.
Perkembangan tekhnologi saat ini juga sudah sangat maju untuk bisa dimanfaatkan untuk mengolah sumber daya alam Indonesia. Pabrik-pabrik yang memiliki teknologi tinggi untuk mengolah sumber daya alam itu sendiri telah menjamur di Indonesia. Namun lagi-lagi sangat disayangkan sebagian besar pabrik yang telah berdiri itu adalah pabrik yang didirikan oleh orang asing. Walaupun pabrik-pabrik yang telah berdiri untuk pemanfaatan sumber daya alam sangat menguntungkan, pabrik ini juga dapat memberikan dampak negative bagi lingkungan hidup. Pencemaran lingkungan adalah contoh nyata dari dampak negative pendirian pabrik. Limbah pabrik baik padat, cair, maupun gas telah mempengaruhi kualitas lingkungan hidup. Kita tahu bahwa di Indonesia khususnya kota-kota industri telah merasakan dampak negatif yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Limbah pabrik yang berbentuk cair dan padat banyak dibuang ke sungai-sungai dan laut sehingga sumber alam yang dihasilkan sungai dan laut seperti ikan dan lain-lain banyak yang mati. Air sungai yang biasanya digunakan masyarakat sebagai air bersih sudah tidak bisa lagi dipakai karena dapat membahayakan kesehatan. Oleh karena itu pemanfaatan sumber daya alam haruslah seimbang sehingga kelestarian lingkungan hidup akan terus terjaga.
Dampak negative yang ditimbulkan oleh industri-industri bukan merupakan masalah dalam negeri saja. Dampak negative ini juga dirasakan secara mengglobal. Pencemaran udara akibat dari limbah gas pabrik-pabrik dapat menipiskan lapisan ozon yang merupakan selimut bumi terhadap cahaya matahari langsung. Jika lapisan ozon ini menipis, suhu bumi akan menjadi naik karena sinar matahari tidak diserap oleh lapisan ozon. Hal ini menyebabkan es di kutub utara akan mencair dan menaikkan level air laut yang dapat menutupi daratan. Masalah ini harus segera diatasi oleh seluruh negara di dunia agar kestabilan lingkungan hidup tetap terjaga.
Kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup merupakan wujud untuk membentuk masyarakat madani. Lingkungan hidup merupakan tonggak pembangunan yang dapat menyejahterakan semua elemen masyarakat sehingga masyarakat miskin akan sedikit berkurang dengan pemanfaatan lingkungan hidup yang baik. Apasih masyarakat madani itu ? Masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur yang diazaskan kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat (1). Bukan hanya memiliki rasa kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup saja, masyarakat madani juga harus demokratis. Pemerintah Indonesia dalam menjalankan roda pemerintahannya harus bisa menegakkan demokrasi dan menjunjung tinggi nilai-nilai Hak Asasi Manusia (HAM).
Kita tahu bahwa makna dari demokrasi itu sendiri adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Namun apakah makna itu sudah berjalan dengan baik di Indonesia ? Dulu pada masa kepemimpinan presiden Soeharto, masyarakat Indonesia tidak bisa secara bebas mengungkapkan aspirasinya untuk ikut berpartisipasi dalam sistem kenegaraan sebagai wujud proses demokrasi. Namun setelah presiden Soeharto lengser, demokrasi di Indonesia berjalan sebagaimana mestinya. Kita bebas mengeluarkan semua aspirasi kita untuk membangun Indonesia baik di bidang ekonomi, sosial maupun pendidikan. Kebebasan mengeluarkan aspirasi telah sebutkan didalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 28 yang berbunyi kemerdekaan berserikat dan berkumpul,mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
 Demokrasi harus memiliki tempat atau rumah persemayaman yaitu civil society yang keduanya memiliki hubungan yang sangat erat. Menurut Dawam hubungan antara civil society dan demokrasi bagaikan dua sisi mata uang dimana keduanya bersifat ko-eksistensi. Di Indonesia, civil society sendiri telah diwujudkan dengan pemilihan kepala negara melalui Pemilihan Umum (Pemilu) secara berkala. Dalam pemilu ini, masyarakat Indonesia berhak memilih wakil rakyat maupun pemimpin negara secara bebas dan rahasia. Pelaksanaan pemilu sendiri merupakan cara agar hegemoni kekuasaan tidak terjadi sehingga masyarakat memiliki ruang dalam penyampaian aspirasi mereka dan berpartisipasi dalam proses demokrasi.
Demokrasi di Indonesia tidak berjalan lurus saja. Sering terjadi pelanggaran demokrasi yang dilakukan sehingga terjadi konflik antara pemimpin maupun masyarakat. Sebagai contoh yang saat ini sedang terjadi di Indonesia adalah kisruh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Banyak sekali konflik yang terjadi akibat demokrasi yang kurang. Ketua PSSI yang baru dipilih bukan berdasarkan dari suara seluruh masyarakat ataupun fans pecinta sepakbola seluruh Indonesia melainkan oknum-oknum yang berkepntingan di PSSI saja. Akibatnya terjadi pro dan kontra terhadap terpilihnya ketua yang baru. Konflik ini sangat dirasakan oleh klub-klub sepakbola di Indonesia dan juga pecinta sepakbola. Klub sepakbola di Indonesia terpecah menjadi dua, klub pro PSSI dan kontra PSSI. Klub yang pro PSSI ikut dalam liga dibawah naungan PSSI yaitu Liga Prima Indonesia (LPI) dan klub kontra PSSI juga membuat liga tandingan yaitu Liga Super Indonesia (LSI). Para pemain Indonesia yang ikut di liga dibawah naungan PSSI boleh membela Tim Nasional namun pemain Indonesia yang ikut liga tandingan tidak boleh membela Tim Nasional. Para pemain yang berbakat yang sebagian klub mereka mengikuti liga tandingan merasa diperlakukan tidak adil karena Tim Nasional merupakan jelmaan dari seluruh pemain berbakat Indonesia tanpa terkecuali. Hal ini harus diselesaikan dengan cara demokrasi, bermusyawarah dan tentunya dengan kepala dingin agar konflik yang terjadi di tubuh PSSI cepat selesai sehingga Persepakbolaan Indonesia menjadi lebih baik.
Oleh karena itu, pentingnya demokrasi dalam menjalankan roda pemerintahan sebuah negara harus dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan mengurangi nafsu individu terhadap sebuah kekuasaan dimana kekuasaan itu memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Ketika demokrasi itu menyeleweng sedikit saja dari jalannya, banyak sekali konflik-konflik yang timbul yang tentunya sangat merugikan semua elemen masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah juga akan berkurang dan ini akan sangat berbahaya jika terjadi secara terus menerus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar